Supardi saat membuat terompet dirumahnya (foto: rony suhartomo/Berita Jombang
Jombang
Seolah menjadi rejeki tahunan menjelang datangnya tahun baru 2016, perajin terompet di Jombang, meraup untung besar.
Seolah menjadi rejeki tahunan menjelang datangnya tahun baru 2016, perajin terompet di Jombang, meraup untung besar.
Seperti tahun sebelumnya menjelang pergantian tahun memberikan berkah pada sejumlah pengrajin terompet. Tak terkecuali Supardi (54), perajin terompet di Desa Mojowarno Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Supardi seolah tidak sempat beristirahat dari bekerja membuat terompet karena tingginya pesanan.
Sudah dua bulan ini, Supardi bekerja keras memproduksi ribuan terompet berbagai bentuk dan model. Gencarnya pembuatan terompet ini untuk memenuhi pesanan para pelanggannya terutama pedagang tengkulak dari luar kota. Para pedagang itulah yang kemudian membawa terompet-terompet supardi untuk dijual ke berbagai kota di Jawa Timur.
Untuk bisa membuat terompet dengan berbagai bentuk dan karakter tertentu tidaklah mudah. Dibutuhkan ketelatenan baik dalam merangkai potongan kertas, membentuk pola, mencelubkannya ke dalam cairan lem hingga memasang kertas warna dan gambar karakter yang diinginkan.
Supardi mengaku dalam satu setengah bulan ini memproduksi 2000-an terompet dari 3000 lebih pesanan yang datang. Sisanya, masih dalam proses pengerjaan dan akan terus dikebut karena tahun baru sudah semakin dekat.
Dengan modal hanya sekitar Rp 3,5 juta untuk memproduksi terompet, setiap tahun baru Supardi biasanya bisa meraup penghasilan antara Rp 10 hingga Rp 15 juta. Sebuah hasil yang tentunya cukup lumayan bagi perajin musiman seperti supardi.
Wulandari salah satu pembeli mengaku lebih suka memilih membeli terompet di produsennya. Selain lebih murah juga dekat dan bisa memiliki model yang masih banyak. Harga terompet dari Supardi ini hanya Rp 2000 hingga Rp 5000 rupiah.
Supardi sudah 25 tahun lebih menekuni pekerjaan musiman sebagai perajin terompet. Namun setelah perayaan tahun baru usai, Supardi akan kembali pada pekerjaan utamanya, sebagai petani.(Ony)
Sudah dua bulan ini, Supardi bekerja keras memproduksi ribuan terompet berbagai bentuk dan model. Gencarnya pembuatan terompet ini untuk memenuhi pesanan para pelanggannya terutama pedagang tengkulak dari luar kota. Para pedagang itulah yang kemudian membawa terompet-terompet supardi untuk dijual ke berbagai kota di Jawa Timur.
Untuk bisa membuat terompet dengan berbagai bentuk dan karakter tertentu tidaklah mudah. Dibutuhkan ketelatenan baik dalam merangkai potongan kertas, membentuk pola, mencelubkannya ke dalam cairan lem hingga memasang kertas warna dan gambar karakter yang diinginkan.
Supardi mengaku dalam satu setengah bulan ini memproduksi 2000-an terompet dari 3000 lebih pesanan yang datang. Sisanya, masih dalam proses pengerjaan dan akan terus dikebut karena tahun baru sudah semakin dekat.
Dengan modal hanya sekitar Rp 3,5 juta untuk memproduksi terompet, setiap tahun baru Supardi biasanya bisa meraup penghasilan antara Rp 10 hingga Rp 15 juta. Sebuah hasil yang tentunya cukup lumayan bagi perajin musiman seperti supardi.
Wulandari salah satu pembeli mengaku lebih suka memilih membeli terompet di produsennya. Selain lebih murah juga dekat dan bisa memiliki model yang masih banyak. Harga terompet dari Supardi ini hanya Rp 2000 hingga Rp 5000 rupiah.
Supardi sudah 25 tahun lebih menekuni pekerjaan musiman sebagai perajin terompet. Namun setelah perayaan tahun baru usai, Supardi akan kembali pada pekerjaan utamanya, sebagai petani.(Ony)
Posting Komentar