Genangan air di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang tak kunjung surut. foto: rony suhartomo/ BeritaJombang
Jombang
Selama 6 hari ini Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, digenangi air setinggi 1 meter, Jumat (12/2). Kendati demikian, ratusan warga enggan mengungsi.
Ketua Karang Taruna Desa Jombok yang juga warga Dusun Beluk, Edi Setiawan (45) mengatakan, banjir pertama kali datang pada Sabtu (6/2) kemarin. Sempat surut, namun Rabu (10/2) kemarin air bah kembali menerjang, bahkan ketinggian airnya semakin parah.
Warga harus meletakkan barang-barang ke tempat lebih tinggi agar tidak rusak terkena air. "Sedangkan anak-anak usia SD, memilih tidak berangkat ke sekolah," kata Edi kepada wartawan.
Kendati demikian, lanjut Edi, ratusan warga Dusun Beluk enggan mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing meski dikepung banjir. "Warga kalau malam tidur di atas meja," ujarnya.
Tak hanya merendam ratusan rumah warga, banjir kali ini juga memutus jalur Jombang-Mojokerto. Usman, warga lainnya mengatakan, untuk menuju Mojokerto, warga Sumobito, Kesamben, dan sekitarnya harus memutar melalui Curahmalang. "Kalau melalui Curahmalang-Sooko, kami harus memutar sekitar 15 kilometer," ungkapnya.
Banjir di kampung halamannya ini, menurut Usman, terjadi setiap tahun. Dia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai yang sudah mengalami pendangkalan. "Harapan kami sungainya segera dinormalisasi. Banjir setiap tahun semakin parah," pungkasnya.
Posting Komentar