Proses khitan ditangani Dokter ahli. Foto : Hanif for bejo.NET |
PERAK. beritajombang.net - Pondok Pesantren (Ponpes) Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak menggelar khitan masal dalam rangkaian peringatan Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah. Melibatkan warga di sekitar Ponpes Gadingmangu terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Merupakan bentuk kepedulian Ponpes Gadingmangu yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Keringat yang menetes dari peserta khitan masal tersebut menandakan rasa ketakutan yang mulai memuncak. Terlebih mereka membayangkan dari cerita rekan-rekannya yang sudah terlebih dahulu menjalankan khitan. Tidak lama kemudian ketakutan mereka pecah dengan tangis histeris peserta. Benar saja karena terlalu takut terdapat salah seorang peserta yang mengurungkan niatnya dan memilih mundur. Padhal tim medis sudah mulai khitan masal satu persatu.
Praktis orangtua yang berada tidak jauh dari peserta tersebut mencoba membujuknya agar tidak takut. Walupun begitu namun usaha itu tidak berbuah hasil manis. Puteranya lebih memilih mundur dengan tangis yang histeris sebab lebih dulu ketakutan sebelum selesai prosesi khitan.
Totok Raharjo, Panitia Khitan dari Ponpes Gadingmangu membenarkan, "Kegiatan khitan masal ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Idul Adha serta bentuk kepedulian Ponpes Gadingmangu."
Terhitung dari data peserta yang dikantongi oleh panitia terdapat sekitar lima puluh peserta dari desa setempat. Selain memberikan hadiah kepada peserta seperti sarung, baju dan peci. Panitia tidak segan menambahkan pemberian obat-obatan dan celana khusus bagi peserta yang telah selesai di khitan.
"Sebenarnya saya takut di suntik. Namun setelah di suntik tidak terasa dan senang dapat hadiah." tutur Anang, salah seorang peserta khitan masal. (lar)
Keringat yang menetes dari peserta khitan masal tersebut menandakan rasa ketakutan yang mulai memuncak. Terlebih mereka membayangkan dari cerita rekan-rekannya yang sudah terlebih dahulu menjalankan khitan. Tidak lama kemudian ketakutan mereka pecah dengan tangis histeris peserta. Benar saja karena terlalu takut terdapat salah seorang peserta yang mengurungkan niatnya dan memilih mundur. Padhal tim medis sudah mulai khitan masal satu persatu.
Praktis orangtua yang berada tidak jauh dari peserta tersebut mencoba membujuknya agar tidak takut. Walupun begitu namun usaha itu tidak berbuah hasil manis. Puteranya lebih memilih mundur dengan tangis yang histeris sebab lebih dulu ketakutan sebelum selesai prosesi khitan.
Totok Raharjo, Panitia Khitan dari Ponpes Gadingmangu membenarkan, "Kegiatan khitan masal ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Idul Adha serta bentuk kepedulian Ponpes Gadingmangu."
Terhitung dari data peserta yang dikantongi oleh panitia terdapat sekitar lima puluh peserta dari desa setempat. Selain memberikan hadiah kepada peserta seperti sarung, baju dan peci. Panitia tidak segan menambahkan pemberian obat-obatan dan celana khusus bagi peserta yang telah selesai di khitan.
"Sebenarnya saya takut di suntik. Namun setelah di suntik tidak terasa dan senang dapat hadiah." tutur Anang, salah seorang peserta khitan masal. (lar)
Posting Komentar